LOGIKA
Logika Matematika
Logika
matematika adalah sebuah alat untuk bekerja dengan pernyataan (statement)
majemuk yang rumit. Termasuk di dalamnya:
Bahasa untuk merepresentasikan pernyataan, Notasi yang tepat untuk
menuliskan sebuah pernyataan, Metodologi untuk bernalar secara objektif untuk
menentukan nilai benar-salah dari pernyataan.
Contoh :
a) 6 adalah
bilangan genap.
b) x + 3 =
8.
c) Ibukota
Provinsi Jawa Barat adalah Semarang.
d) 12 ≥ 19.
e) Soekarno
adalah Presiden Indonesia yang pertama.
f) Jam
berapa kereta api Argo Bromo tiba di Gambir?
g) Kemarin
hari hujan.
h) Kehidupan
hanya ada di planet Bumi.
i) 1+2
j) Siapkan
kertas ujian sekarang!
k) x + y = y
+ x untuk setiap x dan y bilangan riil
·
Operator
Negasi
Operator negasi uner “¬” (NOT)
mengubah suatu proposisi menjadi proposisi lain yang bertolak belakang nilai
kebenarannya.
Contoh: Jika
p = Hari ini hujan maka ¬p = Tidak benar
hari ini hujan
Tabel
kebenaran untuk NOT:
T= True F=False
·
Operator
Konjungsi
Operator konjungsi biner “∧” (AND)
menggabungkan dua proposisi untuk membentuk logika konjungsinya.
Contoh: Jika p = Galih naik sepeda q
= Ratna naik sepeda
p∧q = Galih dan Ratna naik sepeda
Tabel
Kebenaran Konjungsi
·
Operator
Disjungsi
Operator
biner disjungsi “∨” (OR) menggabungkan dua proposisi
untuk membentuk logika
disjungsinya
Contoh=
p=“Mesin mobil saya rusak” q=“Karburator mobil saya rusak”
p∨q=“Mesin atau karburator mobil saya rusak.”
Tabel Kebenaran Disjungsi
Berarti p benar,
atau q benar, atau keduanya benar! Jadi, operasi ini juga disebut inclusive or, karena mencakup kemungkinan
bahwa both p dan q keduanya benar.
·
Gunakan
tanda kurung untuk mengelompokkan sub-ekspresi:
“Saya baru
saja bertemu teman lama, dan anaknya sudah dua atau tiga.” = f ∧ (g ∨ s)
– (f ∧ g) ∨ s artinya akan berbeda
– f ∧ g ∨ s artinya akan ambigu
Menurut perjanjian, “¬”
presedensinya lebih tinggi dari “∧” dan “∨”. – ¬s ∧ f artinya (¬s) ∧ f ,
bukan ¬ (s ∧ f)
Latihan
Misalkan
p=“Tadi malam hujan”,
q=“Tukang
siram tanaman datang tadi malam,”
r=“Pagi ini
kebunnya basah.”
¬p = “Tadi
malam tidak hujan.”
r ∧ ¬p = “Pagi ini kebunnya basah dan tadi malam tidak hujan.”
¬ r ∨ p ∨ q =“Pagi ini kebun tidak basah, atau
tadi malam hujan, atau tukang siram tanaman datang tadi malam.”
·
Operator
Implikasi
Implikasi p → q menyatakan bahwa p
mengimplikasikan q. p disebut antecedent
dan q disebut consequent. Jika p benar,
maka q benar; tapi jika p tidak benar, maka
q bisa benar - bisa tidak benar
Contoh :
p = Nilai
ujian akhir anda 80 atau lebih
q = Anda
mendapat nilai A
p → q =
“Jika nilai ujian akhir anda 80 atau lebih,
maka anda mendapat nilai A”
Tabel
Kebenaran Implikasi
·
Operator
Biimplikasi
Operator biimplikasi p ↔ q
menyatakan bahwa p benar jika dan hanya jika (jikka) q benar
p = “SBY menang pada pemilu 2004”
q = “SBY akan menjadi presiden mulai
tahun 2004.”
p ↔ q = “Jika dan hanya jika SBY
menang pada pemilu 2004 maka dia akan menjadi presiden
mulai tahun
2004.”
·
Tautologi
Suatu ekspresi
logika yang selalu bernilai benar di dalam tabel kebenarannya, tanpa
memedulikan nilai kebenaran dari proposisi yang berada di dalamnya.
Jika
tautologi dipakai pada suatu argumen, berarti argumen harus mempunyai nilai T
pada seluruh pasangan pada tabel kebenaran yang ada membuktikan argumen tadi
valid.
Argumen
berarti memiliki premis-premis dan mempunyai kesimpulan. Jika premis-premis
benar, maka kesimpulan juga harus benar.
Jika Tono
pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi
kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, makaTini
pergi kuliah.
Diubah ke
variabel proposisional:
A = Tono
pergi kuliah.
B = Tini
pergi kuliah.
C = Siska
tidur.
Diubah
menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan.
Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3
adalah kesimpulan.
A->B
(premis)
C->B
(premis)
(A V
C)->B (kesimpulan)
Selanjutnya
dapat ditulis sebagai berikut:
((A->B)^(C->B))->((A
V C)->B)
Pemanfaatan
Tautologi
Ada beberapa
hal penting yang diakibatkan oleh tautologi, yakni:
1. Implikasi
secara logis. Misalnya A dan B adalah dua buah ekspresi logika, maka jika
dikatakan A secara logis mengimplementasikan B dapat ditulis dengan A ->B
2. Ekuivalen
secara logis. Misalnya A dan B adalah dua buah ekspresi logika, maka jika
dikatakan A ekuivalen secara logis dengan B, dapat ditulis dengan: A = B. di
sini disyaratkan A = B, jika dan hanya jika A <-> B adalah tautologi.
·
Kontradiksi
Suatu
ekspresi logika yang selalu bernilai salah di dalam tabel kebenarannya, tanpa
memedulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada di dalamnya.
Pada
argumen, suatu kontradiksi dapat dijumpai jika antara premis-premis bernilai T,
sedangkan kesimpulan bernilai F. Hal ini tentunya tidak mungkin terjadi, karena
premis-premis yang benar harus menghasilkan kesimpulan benar.
Dalam bahasa
logika konjungsi dari semua premis-premis dengan negasi dari kesimpulan selalu
bernilai F, dan terjadi kontradiksi.
Negasi kesimpulan
berarti memberi nilai F pada negasi kesimpulan.
Dalam
logika, kontradiksi dapat ditulis F atau 0 saja. Oleh karena itu, jika A adalah
kontradiksi, maka A = F atau A = 0
·
Contingent
Suatu
ekspresi logika yang mempunyai nilai benar dan salah di dalam tabel
kebenarannya, tanpa memedulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang
berada di dalamnya.
·
Ekuivalen
Logis
Proposisi A
dan B disebut ekuivalen secara logis jika A ekuivalen B adalah tautologi.
Notasi atau simbol A ekuivalen B menandakan bahwa A dan B adalah ekuivalen
secara logis. Proposisi dapat diganti dengan ekspresi logika berupa proposisi
majemuk.
Pada
tautologi dan juga kontradiksi dapat dipastikan bahwa jika dua buah ekspresi
logika adalah tautologi, maka kedua buah ekspresi logika tersebut ekuivalen
secara logis, demikian juga jika keduanya kontradiksi.
Pada
contingent, jika urutan T dan F atau sebaliknya pada tabel kebenaran tetap pada
urutan yang sama, maka tetap disebut ekuivalen secara logis.
Sumber :
http://www.gudangmateri.com/2009/12/tautologi-kontradiksi-contingent-dan.html